Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kemiteraan konservasi TN Tambora

Gambar
Mataram, 3 September 2019. Bertempat di Lombok Garden Hotel Mataram Balai Taman Nasional Tambora menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pendamping dan Kelompok Kemitraan Konservasi.  Acara ini dihadiri oleh pegawai lingkup Balai TN Tambora, BKDSA NTB, BTN Rinjani dan kepala desa lingkar tambora, masyarakat binaan lingkar Tambora, Komunitas pecinta alam lingkar tambora, forum guide dan porter lingkar tambora. Kegiatan yang langsung dipimpin oleh Ibu Murlan Dameria Pane selaku Kepala Balai TN Tambora ini dihadiri oleh Ibu Sri Lestari Indriani, S.Hut,. MM yang mana sebagai narasumber. Pembahasan dalam acara ini meliputi sosialiasi Kemitraan Konservasi Meliputi Peraturan Dirjen KSDAE no P.6/KSDAE/SET/KUM.1/6/2018), penyusunan Draft kerjasama pada zona tradisional kawasan taman nasional tambora dengan desa-desa di lingkar tambora dan Implementasi Kemitraan konservasi pemberian akses di Zona/Blog Tradisional Kawasan Konservasi. Semoga acara ini dapat mem...

DARI TAMBORA UNTUK MASYARAKAT KORE

Gambar
Oleh: Ikrar Ferdiansyah, S. Hut "maka gelap lagi berbalik lebih daripada malam itu, kemudian berbunyilah seperti bunyi meriam orang perang, kemudian maka turunlah kersik batu dan abu seperti dituang, lamanya tiga hari dua malam" ~Bo Sangaji Kai cuplikan di atas adalah penggalan tulisan pada kitab Bo Sangaji Kai. Kitab Bo Sangaji Kai adalah kitab harian resmi kerajaan bima, kitab ini berisi tulisan dan keseharian di Kerajaan Bima. membaca cuplikan di atas mengingatkan bahwa kemarin (19 Maret 2019), terjadi gelap dan hujan selama tiga hari mengguyur semenanjung Kore-Piong. hujan tersebut mengakibatkan banjir pada lokasi tersebut. Banjir yang menghantam kecamatan sanggar menyebabkan berbagai macam kerusakan, merendam rumah warga, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. dampak terparah adalah patahnya tiga jembatan disepanjang jalan Kore-Piong. Menanggapi bencana tersebut, pihak Balai TN Tambora melakukan reaksi cepat dengan mengoperasionalkan truk tangki air bersih. ...

PEMBUKAAN JALUR PENDAKIAN TN TAMBORA

Gambar
Oleh: Ikrar Ferdiansyah Pada 25 Januari 2019 lalu, Balai Taman Nasional Tambora telah melakukan penutupan jalur pendakian dikarenakan cuaca ekstrim hasil rilisan dari BMKG dan otoritas instansi pengamat cuaca lainnya. sehubungan dengan kembali kondusifnya kondisi di empat jalur pendakian, maka berikut terlampir surat keputusan pembukaan kembali jalur pendakian:

TUMBUHAN DAN HEWAN YANG DILINDUNGI DI TN TAMBORA

Gambar
Oleh: Ikrar Ferdiansyah, S. Hut Dalam tabel berikut ini berisi beberapa hasil identifikasi tumbuhan dan satwa yg dilindungi yang terpadat pada kawasan Taman Nasional Tambora. Pada list di bawah ini berisi: 1. Pohon, perdu, herba, dan rumput 2. Herpetofauna 3. Anggrek 4. Mamalia 5. Kupu-Kupu; dan 6. Burung

Tanaman tambora 2: Kawi

Gambar
 Oleh: Ikrar Ferdiansyah, S. Hut Kawi dalam bahasa bima, atau dalam bahasa jawa dikenal kawista adalah tumbuhan yang termasuk suku jeruk yang berasal dari India, Sri Langka, Myanmar, dan Indo-Cina yang kemudian banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama di Jawa dan Bali. Nama Lokal Inggris: Wood apple, elephant apple Jawa: Kawista, Kinco Bali: Kusta Manfaat  Daging buah yang sudah masak biasanya dicampur dengan gula kemudian dimakan seperti serbat beserta bijinya. Beberapa komoditi buah kawista diolah menjadi sirup. Kawista juga dapat digunakan untuk krim yang berasal hasil olahan daging buahnya. Buah kawista yang sudah masak dapat dimanfaatkan sebagai obat antara lain sebagai penurun deman, bersifat tonikum, serta dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit perut. Duri dan kulit batang kawista dijumpai dalam berbagai ramuan obat tradisional di kawasan Indo-Cina untuk obat haid yang berlebihan, gangguan liver, gigitan dan sengatan binatang, dan untuk obat mual. Kayu kawi...

KOPI TAMBORA ~ KOPI SANG RAJA ABU VULKANIK

Gambar
Oleh ikrar ferdiansyah, S. Hut Tepat berada di kaki gunung Tambora, tepat berada di Desa Oi Bura, tepat berada di situs galian kerangka manusia, kerangka rumah asli suku Tambora, beserta perkakas, lesung, dan anjing piaraan dll, tepat disitu lah kopi yang melegenda ini tumbuh menghijau tersenyum menyembunyikan letusan dahsyatnya 200 tahun silam, menyembunyikan seisi pekatnya awan, seisi guruh gemuruhnya. Kopi tambora masyarakat menamakannya. Dengan cita rasa yang unik, khas Tambora. Namanya saja cita rasa, si empu perasa lah yg mampu menggambarkan secara utuh rasa khas kopi ini, dengan menguraikan rasa dan membaingkan rasa kopi tersebut dengan kopi kopi khas nusantara lainnya. Tambora bukan hanya kisah soal letusannya yang maha dasyat, namun alamnya yang eksotik serta komoditi pertaniannya yang kaya, juga punya kisahnya sendiri. Penduduk yang menetap di lingkar Tambora bergantung penuh pada kemurahan alam disana. Kopi salah satu komoditi pertanian unggulan Tambora. Hamparan k...

Kalango (Duabanga mollucana) Si Raja Tambora

Gambar
Oleh: Ikrar Ferdiansyah, S. Hut Kalango dalam bahasa bima, memiliki nama latin Duabanga mollucana merupakan raja tambora, kenapa disebit raja tambora karena pohon ini  begitu melimpah dengan ukuran - ukuran raksasa di Kawasan Taman Nasional Tambora. Pohon ini mampu tumbuh dengan ukuran tinggi 25-60m dengan banir yang cukup besar. Sebaran pohon ini pada kawasan Taman Nasional Tambora terletak  di spot jalur pendakian pancasila, spot jalur kawinda toi hingga medekati jalur pendakian piong. Gambar di atas menunjukan daun, bunga dan buah pada kalango, Pada kawasan Taman Nasional Tambora, pohon ini biasa menjadi sarang lebah atau orang bima biasa menyebut Uma Ani. Taman Nasional sendiri sangat terkenal dengan produksi madu yang melimpah. Mari lestarikan hutan, mari jaga bersama hutan tambora sehagai warisan leluhur, salam konservasi

KALEIDOSKOP TN TAMBORA 2018

Gambar
Oleh: Ikrar Ferdiansyah, S. Hut Kaleidoskop TN tambora disajikan dalam infografis di bawah ini:

TN TAMBORA BERSAMA KPA ALGURA HIJAU KAN GUNUNG TAMBORA

Gambar
KPA Algura bersama TN Tambora Mengajak Pengunjung Oi Marai Menanam Bibit Pohon Kawinda Toi, 2 Feb 2019. Dalam rangka peningkatan pelayanan dan kesadaran publik tetang pentingnya kelestarian lingkungan pada kawasan wisata Oi Marai TN Tambora, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Algura bersama TN Tambora mengajak untuk turut serta dalam kegiatan penanaman kepada para pengunjung menanam bibit tanaman Kemiri, Durian dan Jati untuk ditanam di lokasi-lokasi yang perlu dilakukan penghijauan disekitar kawasan wisata Oi Marai dan air terjun bidadari baik di dalam maupun diluar kawasan konservasi Taman Nasional Tambora. Selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap kelestarian alam juga membangun pariwisata ke arah edukatif yang ramah lingkungan. Kegiatan tersebut rencananya akan tetap dilakukan khususnya pada hari-hari libur hari raya atau hari besar, yang biasanya padat pengunjung. Pengadaan bibit tanaman Kemiri, Durian dan Jati yang ditanam dikumpulkan secara swadaya oleh...

PENUTUPAN JALUR PENDAKIAN TN Tambora 25 Januari s/d 28 Februari 2019

Gambar
Memperhatikan siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada tanggal 22 Januari 2019, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat termasuk Gunung Tambora berpotensi terjadi cuaca ekstrim berupa hujan lebat dan angin kencang dengan kecepatan lebih dari 25 Knot yang sangat membahayakan bagi para pendaki / pegunjung. 2. Sehubungan dengan hal tersebut, maka semua jalur pendakian Taman Nasional Tambora ditutup sementara mulai 25 Januari sampai dengan 28 Februari 2019. 3. Kepada seluruh pegawai Balai Taman Nasional Tambora, Forum Guide dan Porter dan semua mitra pengelola pendakian Taman Nasional Tambora diminta untuk mengumumkan, mensosialisasikan dan mematuhi surat edaran ini. Demikian untuk disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan TTD Kepala Balai TN Tambora

JALUR PENDAKIAN TN TAMBORA

Pada tahun 2015, Gunung Tambora telah diresminkan menjadi kawasan Taman Nasional oleh Presiden @Jokowi. Gunung Tambora pernah meletus begitu dahsyat pada tahun 1815 silam, dampaknya sampai mempengaruhi iklim global. Sebelum meletus, gunung tambora mempunyai ketinggian sekitar 4.300 mdpl. Namun setelah meletus ketinggian tersebut hilang hampir setengah menjadi 2.851 mdpl. Sisa letusannya membentuk kaldera yang sangat luas dan besar, dengan diameter kurang lebih 7 km dan kedalaman kurang lebih mencapai 1 km. . Taman Nasional Tambora mempunyai 5 jalur pendakian berdasarkan peta penataan zonasi. Namun baru 4 yang baru diresmikan dan dianggap siap untuk menerima kunjungan. Ke 4 jalur pendakian tersebut antara lain : . 1. Jalur Pendakian Pancasila 2. Jalur Pendakian Doroncanga 3. Jalur Pendakian Piong 4. Jalur Pendakian Kawinda Toi . Ke-4 jalur tersebut mempunyai karakteristik berbeda-beda, jalur pendakian Pancasila dan Kawinda Toi hanya bisa diakses dengan tracking atau jalan ka...